PEMBAHASAN
Definisi
Umum Public Relations
PUBLIC RELATION (selanjutnya disebut “PR”) adalah bagian dari fungsi (praktik)
manajemen yang menyebarluaskan informasi diantara seseorang atau sebuah
institusi (organisasi) dan kepada publiknya (masyarakat luas). PR dalam
tugasnya untuk mendapatkan perhatian dari publik mereka menggunakan hal-hal
yang menarik minat publiknya dan beberapa pemberitaan yang mana hal demikian
bertujuan agar terjalinnya hubungan diantara mereka. PR dalam perusahaan sering
kali bermaksud untuk mempengaruhi masyarakat, investor, rekanan, pegawai, dan
pemangku jabatan lainnya untuk meyakinkan kinerja perusahaan, kepemimpinan,
produk, atau dalam hal keputusan politik. Aktifitas secara umum yang dilakukan
oleh PR meliputi pembicara dalam konfrensi, memenangkan penghargaan industri, berkerjasama
dengan media (jurnalis/wartawan), dan tentunya membuat komunikasi yang lancar
dalam organisasi terutama kepada pegawai. [A]
Pengertian
PR oleh Ivy Lee dan Edward Louis Bernays diawal tahun 1900-an ialah "sebuah
fungsi manajemen, yang menstabulasikan sikap masyarakat, menetapkan/menegaskan
kebijakan, hal-hal bersifat prosedural, dan menarik pikat pada sebuah
organisasi … dan juga sebagai pelaksana program (kebijakan) agar masyarakat
mengerti dan menerimannya”. [A]
Pengertian
PR yang lebih sederhana lagi ialah “strategi komunikasi yang membangun hubungan
saling menguntungkan antara organisasi dan publik”. Definisi ini menurut The
Public Relations Society of America (PRSA) atau Asosiasi PR Amerika tahun 2011.
Di lain pihak, orang-orang Eropa memandang PR disamping sebagai bentuk dasar
dari hubungan interaktif juga penting sebagai refleksi pandangan (paradigma)
terhadap masyrakat dan laipsannya (tidak hanya hubungan, melainkan berupa
privasi dan konsensus masyarakat dengan tindakan organisasi). [A]
Di
Indonesia, PR dalam praktiknya memainkan peranan penting bagi organisasi,
perusahaan, dan pemerintah. Pada organisasi atau perusahaan yang berbasis dan
skala Internasional, mereka dalam struktural keorganisasian memasukkan PR
(dalam penggunaan istilah Public Relations) pada bagian atas manajemen karena
dilihat dari fungsi dan peranan yang sangat penting dan strategis. Sedangkan
dalam institusi pemerintahan baik pusat maupun daerah, perusahaan lokal, dan
organisasi umum lainnya, yang mana mereka dalam keorganisasian tidak
menggunakan (PR sebagai Public Relations) melainkan sebagai HUMAS atau Hubungan
Masyrakat. Istilah ini diperkirakan mulai digunakan dalam pemerintahan di tahun
1950-an. Sebagai contoh, salah satu MA Negeri membuat posisi Wakil Kepala Bidang
Hubungan Masyarakat.
Fungsi
Public Relations
PR
dan HUMAS dalam menjalankan peran dan fungsinya ialah sama. Menurut Cutlip
Center & Canfield beberapa fungsi umum PR ialah sebagai berikut. [B]
ü
Menunjang aktifitas utama
manajemen dalam mencapai tujuan bersama;
ü
Membina hubungan yang
harmonis antara organisasi dengan publiknya;
ü
Mengidentifikasi segala
sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap
organisasi;
ü
Melayani keinginan publik
dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen;
ü
Menciptakan komunikasi dua
arah dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke
publiknya.
Sebagai
tambahan referensi mengenai fungsi PR, menurut Edward L. Bernays terdapat tiga
fungsi utama PR, yaitu : [C]
ü
Memberikan penerangan
kepada masyarakat;
ü
Melakukan persuasi untuk
mengubah sikap dan perbuatan anda secara langsung;
ü
Berupaya untuk
mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap
dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.
Dalam
menjalankan fungsi-fungsi dari PR tersebut, dibutuhkan ruang lingkup kerja yang
lebih spesifik agar kinerja dari PR dapat berjalan dengan lancar dan mencapai
tujuan organisasi tersebut. Dari beberapa literatur yang ada, secara umum
terdapat 2 (dua) pembagian ruang lingkup kinerja PR, yaitu Internal dan
Eksternal.
Hubungan
Public Relations dengan Internal
Yang
dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari organisasi
itu sendiri. Pengertian lainnya ialah, publik internal adalah keseluruhan
elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan,
seperti karyawan, manajer, supervisor,
pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya. Seorang PR harus mampu
mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif
didalam masyarakat dinilai dari bagian dalam orgnanisasi itu. Melalui kegiatan
internal PR ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik
internal dari organisasi itu. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak
yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik,
sehingga membuat kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.
Adapun
fungsi dari Internal PR ini adalah : [C]
ü
Mengkomunikasikan
kebijaksanaan direksi dan manajemen pada karyawan;
ü
Menjelaskan perubahan
kebijakan direksi dan manajemen agar karyawan memahami dasar pengambilan
keputusan yang diambil;
ü
Membangun jaringan
komunikasi interkatif antara karyawan, manajemen dan direksi;
ü
Membantu proses
restrukturisasi, mulai dari sosialisasi kebijakan hingga pelatihan untuk
mengurangi dampak buruk restrukturisasi;
ü
Membantu peningkatan rasa
memiliki karyawan terhadap perusahaan;
ü
Membantu terciptanya budaya
perusahaan yang sesuai dengan visi organisasi.
Kegiatan hubungan internal yang dilakukan
oleh PR Officers (PR In House), yaitu : [D]
a. Hubungan dengan karyawan (employee relations)
PR
harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal
maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan
bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan organisasi/perusahaan. Dan PR
harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Karena dengan
diadakan program employee relations diharapkan
akan menimbulkan hasil yang positif, yaitu karyawan merasa dihargai dan
diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki,
motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.
b. Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)
PR
juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu
mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam perusahaan. Karena sebagai penyandang
dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar
dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan
menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.
·
Contoh Internal PR dalam
suatu perusahaan :
§ Pimpinan: Memegang
kendali agar perusahaan tetap kokoh;
§ Pemegam saham: Membantu
pimpinan dalam mengendalikan perusahaan;
§ Karyawan: Secara tidak
langsung dan langsung ikut serta mengendalikan perusahaan;
§ Peralatan perusahaan:
Kalau tidak ada peralatan, perusahaan tidak dapat memproduksi produk;
§ Produk : Output perusahaan bisa barang dan/atau jasa.
§ Gaji : Kalau gaji layak maka karyawan akan semakin giat untuk
memproduksi produk.
Tiap
anggota dari badan atau perusahaan itu, dari tingkat pimpinan sampai OB (office
boy), merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi, sedangkan yang resmi
ialah yang memegang posisi PR tersebut. Internal perusahaan harus menyadari
bahwa sebagai anggota atau keluarga dari perusahaan, mereka akan selalu
mendapat sorotan dari publik yang ada di luar. Sikap, sifat, tingkah laku, dan
perbuatan seorang karyawan atau keluarganya dapat mempengaruhi nama baik
perusahaan dimana mereka bekerja. Dengan kesadaran dan keyakinan tersebut
diharapkan muncul kegairahan kerja dari para pegawainya. Keadaan yang demikian
dapat diciptakan apabila pimpinan perusahaan selalu memperhatikan kepentingan
para pegawainya. Baik secara ekonomi, sosial, maupun secara psikologis. Oleh
karena itu, pemahaman PR akan komunikasi organisasi beserta saluran-saluran
komunikasi organisasi menjadi sangat penting karena PR akan bekerja melalui
saluran-saluran komunikasi organisasi yang ada, dan memastikan saluran tersebut
berfungsi dengan baik dalam organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment