SAYA MOHON MAAF JIKA DI DALAM BLOG SAYA TERDAPAT KESALAHAN DAN KEKURANGAN DALAM MEYAMPAIKAN KARNA SAYA JUGA MANUSIA YANG TIDAK LEPAS DARI KESALAHAN BAGI PENGUNJUNG MOHON KRITIK DAN SARANNYA UNTUK SAYA

Monday, May 25, 2015

Arti dan Maksut dari Penelitian (METODELOGI PENELITIAN)


http://tulismenulis.com/wp-content/uploads/2015/03/CATATAN-HARIAN-SEORANG-PENELITI.jpg


Noun

1. pemeriksaan yg teliti; penyelidikan;
    source: kbbi3
2. kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yg dilakukan secara sistematis dan     objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan       prinsip-prinsip umum;

Penelitian Menrut Para Ahli
1. Suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan  informasi untuk             menyelesaikan masalah-masalah (Cooper & Emory, 1995)
2. Usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta  baru dan juga       sebagai penyaluran hasrat ingin tahu manusia (Suparmoko, 1991)
    Metode Penelitian adalah: Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan  kegunaan             tertentu. Cara ilmiah = didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
 

* Rasional    = Penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal shg terjangkau  oleh penalaran    manusia.
* Empiris     = cara yang digunakan dapat diamati dengan indera manusia.
* Sistematis = proses penelitian menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis. 

          Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan di mana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat. Ada dua faktor yang mendorong perhatian dalam pengambilan keputusan yang lebih ilmiah:
  1. Kebutuhan manajemen(kepala sekolah) akan informasi yang lebih banyak dan lebih baik, dan
  2. Tersedianya teknik dan peralatan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan ini.
         Dalam dua dekade terakhir ini, kita telah menyaksikan perubahan-perubahan yang dramatis dalam lingkungan pendidikan. Bermula dari suatu peran  ekonomis yang historis, organisasi pendidikan telah berkembang sebagai tanggapan kepada mandat sosial dan politik dari kebijakan nasional  pendidikan seperti munculnya sekolah-sekolah Standar Nasional, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, Badan Hukum Pendidikan, dll.,  pertumbuhan teknologi  yang dahsyat, dan inovasi yang masih berlangsung terus di bidang komunikasi global. Perubahan-perubahan ini telah menciptakan kebutuhan akan pengetahuan baru bagi pimpinan sekolah. Kebutuhan akan pengetahuan lainnya timbul dari masalah yang timbul akibat kebijakan-kebijakan peendidikan, pasar  pendidikan yang diproteksi, transfer teknologi, dan isu-isu makro-pendidikan.
         Kecenderungan akan kompleksitas telah meningkatkan risiko yang berhubungan dengan pengambilan keputusan bisnis pendidikan dan mempunyai basis informasi yang kokoh menjadi semakin penting. Peningkatan kompleksitas berarti bahwa semakin banyak variabel yang harus diperhatikan. Persaingan pendidikan lebih ketat. Usaha-usaha bisnis pendidikan dibuat jadi lebih kontras satu sama lain  agar memperoleh keuntungan bersaing. Kaum stockholder , dan masyarakat umum memiliki informasi yang lebih baik dan lebih peka terhadap kepentingan diri. Pemerintah tetap berkepentingan dengan semua aspek pendidikan dalam masyarakat. Masing-masing faktor ini menuntut agar para manajer pendidikan memiliki informasi yang lebih banyak dan lebih baik sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Agar dapat berhasil dalam lingkungan yang demikian, Anda perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai metode ilmiah dan cara memadukannya ke dalam pengambilan keputusan. Anda perlu tahu bagaimana mengenali penelitian yang baik dan bagaimana melaksanakannya. Tulisan  ini membahas kebutuhan-kebutuhan ini.
Dengan semakin rumitnya lingkungan bisnis pendidikan, maka semakin meningkat pula jumlah dan keampuhan dari peralatan untuk melaksanakan penelitian. Pengetahuan semakin bertambah luas di semua bidang pendidikan. Teori-teori yang dibangun sudah lebih baik. Komputer memberikan loncatan yang besar dalam kemampuan untuk menghadapi masalah-masalah. Teknik-teknik analisis kuantitatif yang baru memanfaatkan kemampuan ini. Komunikasi dan teknik-teknik pengukuran juga semakin luas. Kecenderungan-kecenderungan ini saling memperkuat satu dengan yang lain dan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap penelitian pendidikan.
Jika perhatian utama Anda adalah pada aspek-aspek riset manajemen pendidikan, ada sekurang-kurangnya empat situasi yang akan menguntungkan Anda bilamana memiliki keterampilan penelitian. Pertama, seorang manajer pendidikan sering memerlukan lebih banyak informasi sebelum mengambil keputusan tertentu. Pilihan Anda terbatas jika tidak ada orang yang dapat didelegasikan akan tugas ini; Anda sengaja tidak mencari informasinya atau Anda berusaha mencarinya sendiri dengan tingkat keterampilan yang terbatas. Jelaslah pilihan mana yang lebih baik.
Kedua, Anda mungkin diminta melakukan suatu penelitian untuk tugas Anda. Kesempatan seperti ini biasanya cenderung terjadi di awal karir Anda; mungkin ini merupakan kesempatan bagi Anda untuk memberi kesan baik kepada atasan. Alasan ketiga, untuk memiliki keterampilan penelitian adalah bahwa mungkin Anda perlu membeli jasa penelitian dari orang-orang lain, atau setidak-tidaknya menilai apa yang dilakukan oleh orang lain. Jika Anda mengerti desain penelitian yang dipakai dan dapat menilai secara baik mutunya, maka mutu pengambilan keputusan Anda menjadi lebih baik.
Alasan keempat untuk mempelajari metode-metode penelitian adalah bahwa mungkin Anda bisa mendapat posisi sebagai seorang ahli dalam penelitian. Sebagai suatu fungsi yang dispesialisasikan, penelitian menawarkan kesempatan-kesempatan yang menarik, khususnya dalam analisis pendidikan, penelitian pemasaran pendidikan, dan penelitian operasi pendidikan. Juga tersedia kesempatan kerja untuk para peneliti di bidang yang lain.

         Pengetahuan manusia dimulai dari rasa ingin tahu manusia itu sendiri. Rasa ingin tahu ini sudah dimiliki manusia sejak kecil. Banyak cara untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia. Anak yang belum dapat bertanya senang mencoba-coba hal yang tidak diketahuinya. Sebagai contoh, anak kecil senang memasukan barang-barang ke dalam mulutnya hanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Di tahap selanjutnya anak-anak akan banyak bertanya contohnya “itu apa?”, “ini bagaimana?” itu hal yang lumrah dilewati oleh manusia untuk pengembangan diri. Rasa ingin tahu tersebut akan terpuaskan bila diperoleh pengetahuan yang dia pertanyakan dengan hal yang benar.

Pengetahuan dapat diperoleh kebenarannya dari dua pendekatan, yaitu pendekatan non-ilmiah dan ilmiah. Pada pendekatan non ilmiah ada beberapa pendekatan yakni akal sehat, intuisi, prasangka, penemuan dan coba-coba dan pikiran kritis.
  • Akal sehat 
        Menurut Conant yang dikutip Kerlinger (1973, h. 3) akal sehat adalah serangkaian konsep dan bagian konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. Konsep merupakan kata yang dinyatakan abstrak dan dapat digeneralisasikan kepada hal-hal yang khusus. Akal sehat ini dapat menunjukan hal yang benar, walaupun disisi lainnya dapat pula menyesatkan.
  • Intuisi
     Intuisi adalah penilaian terhadap suatu pengetahuan yang cukup cepat dan berjalan dengan sendirinya. Biasanya didapat dengan cepat tanpa melalui proses yang panjang tanpa disadari. Dalam pendekatan ini tidak terdapat hal yang sistemik.
  • Prasangka
      Pengetahuan yang dicapai secara akal sehat biasanya diikuti dengan kepentingan orang yang melakukannya kemudian membuat orang mengumumkan hal yang khusus menjadi terlalu luas. Dan menyebabkan akal sehat ini berubah menjadi sebuah prasangka.
  • Penemuan coba-coba
       Pengetahuan yang ditemukan dengan pendekatan ini tidak terkontrol dan tidak pasti. Diawali dengan usaha coba-coba atau dapat dikatakan trial and error. Dilakukan dengan tidak kesengajaan yang menghasilkan sebuah pengetahuan dan setiap cara pemecahan masalahnya tidak selalu sama. Sebagai contoh seorang anak yang mencoba meraba-raba dinding kemudian tidak sengaja menekan saklar lampu dan lampu itu menyala kemudian anak tersebut terperangah akan hal yang ditemukannya. Dan anak tersebut pun mengulangi hal yang tadi ia lakukan hingga ia mendapatkan jawaban yang pasti akan hal tersebut.
  • Pikiran Kritis
        Pikiran kritis ini biasa didapat dari orang yang sudah mengenyam pendidikan formal yang tinggi sehingga banyak dipercaya benar oleh orang lain, walaupun tidak semuanya benar karena pendapat tersebut tidak semuanya melalui percobaan yang pasti, terkadang pendapatnya hanya didapatkan melalui pikiran yang logis.
  • Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah adalah pengetahuan yang didapatkan melalui percobaan yang terstruktur dan dikontrol oleh data-data empiris. Percobaan ini dibangun diatas teori-teori terdahulu sehingga ditemukan pembenaran-pembenaran atau perbaikan-perbaikan atas teori sebelumnya. Dan dapat diuji kembali oleh siapa saja yang ingin memastikan kebenarannya.

Dengan hal-hal diatas yang sudah disebutkan banyak diperoleh pengetahuan yang benar dibandingkan pada saat lampau yang masih percaya akan mitos-mitos dan legenda yang dibuat karena kurangnya sarana dan prasarana. Merasa beruntungkah kamu hidup di zaman modern seperti saat ini atas banyaknya pengetahuan yang cukup bahkan pasti mengenai kebenarannya ?

      Ilmu dalam bangunan metodologi ilmiah memiliki bebertapa unsur, ia menjadid bukti bahwa suatu pengetahuan menjadi sebuah ilmu. Unsur-unsur utama dari sebuah disiplin ilmu tersebut adalah:

1. Ontologi
Ontologi adalah suatu pembahasan tentang hakekat pengetahuan. Ontologi selalu membahas pertanyaan-pertanyaan yang mendalam atas sesuatu pengetahuan yang dibahas sampai pengetahuan tersebut memiliki keterangan yang jelas, apa yang ingin ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau dengan perkataan lain, sesuatu pengkajian mengenai teori tentang "ada". Adapun macam pertanyaan yang ada dalam ontologi tersebut diantaranya adalah: Objek apa yang ditelaah pengetahuan? Adakah objek tersebut? Bagaimana wujud hakikinya? Dapatkah objek tersebut diketahui oleh manusia dan bagaimanakah caranya?

2. Epistemologi
Epistemologi adalah suatu pembahasan mengenai metode yang digunakan untuk mendapatkan suatu pengetahuan. Adapun macam pertanyaan yang ada pada epistemologi diantaranya adalah: Bagaimana proses yang memungkinkan diperolehnya suatu pengetahuan? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang benar? Lalu benar itu sendiri apa? Kriterianya apa saja?

3. Aksiologi
Aksiologi adalah pembahasan mengenai nilai moral suatu pengetahuan. Aksiologi menjawab pertanyaan-pertanyaan yakni: Untuk apa pengetahuan itu digunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan pengetahuan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang di telaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara metode pengetahuan dengan norma-norma moral/profesional?

Sikap Ilmiah

          Sikap Ilmiah adalah suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan.  Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.  Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam seminar, diskusi, loka karya, sara sehan, dan penulisan karya ilmiah.

Metode Ilmiah didasari oleh adanya sikap ilmiah.  Sikap-sikap ilmiah tersebut meliputi :
      1.       Obyektif terhadap fakta. 
      2.       Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan          itu.
      3.       Berhati terbuka artinya menerima pandangan atau gagasan orang lain.
      4.       Tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat.
      5.       Bersikap hati-hati.
      6.       Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi.
      7.       Sikap menghargai karya orang lain.
      8.       Sikap tekun.
      9.       Sikap berani mempertahankan kebenaran.
     10.   Sikap menjangkau ke depan.

      Didalam melakukan penelitian atau pengamatan tidak terlepas dari kegiatan atau eksperimen.  Eksperimen sangat menarik, tetapi sekaligus membahayakan.  Untuk itu, kita perlu mempunyai sikap dalam melakukan pengamatan supaya dalam bereksperimen dapat berjalan dengan baik.


Daftar Pustaka  :
      -          Novianti, Herlins. 2012. “Pengertian Sikap Ilmiah”. Dalam http://herlinsnovianti.blogspot.com/2012/11/sikap-ilmiah-pengertian.html .

      -          Karlina, Alita Linjzia., dkk. 2013. “Makalah Metode Ilmiah, Sikap Ilmiah dan Langkah-Langkah Operasional Metode Ilmiah”. Dalam  http://deskamudina.blogspot.com/2013/02/makalah-metode-ilmiah-sikap-ilmiah_12.html .

      -          Dzulfikar, Shofi. 2013. “Pengertian Metode Ilmiah, Tujuan Memperlajari Metode Penulisan Ilmiah, Sikap Ilmiah dan Langkah-Langkah Pelaksanaan PI”. Dalam  http://shofidzulfikar41.blogspot.com/2013/05/pengertian-metode-ilmiah-tujuan.html .

      -          Siska. 2012. “Pengertiang Sikap Ilmiah dan Metode Ilmiah”.  Dalam http://matakristal.com/pengertian-sikap-ilmiah-dan-metode-ilmiah/ .

      -          Stefy, Inda Wahyuni. 2013. “Sikap-Sikap Ilmiah”.  Dalam http://indayani010.blogspot.com/2013/03/sikap-sikap-ilmiah.html .