SAYA MOHON MAAF JIKA DI DALAM BLOG SAYA TERDAPAT KESALAHAN DAN KEKURANGAN DALAM MEYAMPAIKAN KARNA SAYA JUGA MANUSIA YANG TIDAK LEPAS DARI KESALAHAN BAGI PENGUNJUNG MOHON KRITIK DAN SARANNYA UNTUK SAYA

Tuesday, May 12, 2015

Komunikasi Interaktif, Era Komunikasi Modern





   Komunikasi mengalami banyak perkembangan sejak zaman manusia purba. Perkembangan tersebut akhirnya sampai kepada masa era komunikasi modern seperti yang marak digunakan masyakarat, yakni komunikasi interaktif. Definisi komunikasi interaktif itu sendiri adalah penyampaian pesan dari sumber pesan tersebut kepada penerima pesan melalui media tertentu, serta penerima pesan mampu memberikan feed back secara langsung. Dengan feed back yang diberikan secara langsung, maka akan terjadi interaksi antara pemberi dan penerima pesan. Hal ini yang dilihat sebagai perkembangan komunikasi yang modern yaitu melakukan komunikasi tanpa tatap muka. Tentu saja komunikasi seperti ini didukung dengan perkembangan pesat media yang dipakai.

            Era komunikasi modern ini tentu telah mengalami berbagai perubahan. Komunikasi interaktif ini berawal dari penemuan-penemuan media untuk melakukan komunikasi. Dari komunikasi verbal dan nonverbal yang secara langsung diubah melalu media. Penemuan telegram menjadi titik awal interaksi tanpa tatap muka. Semakin lama muncul teknologi komunikasi yang modern seperti televisi, radio dan komputer. Televisi dan radio pada mulanya tidak dapat melakukan interaksi antara pemberi pesan dan penerima pesan. Komputer pada mulanya pun hanya dipergunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia, bukan untuk melakukan interaksi. Teknologi pun semakin berkembang. Komputer pun memiliki fungsi untuk melakukan interaksi. Kemunculan internet menjadi titik awal kemajuan komputer yang mampu menjadi sarana interaksi manusia. Messenger seperti Yahoo Messenger, MSN, Skype dan lain-lain mulai bermunculan. Tak hanya dari perkembangan komputer, televisi dan radio pun mulai memiliki teknologi tersendiri untuk memfasilitasi interaksi manusia. SMS Interaktif contohnya. Dalam sebuah acara dialog interaktif, audiens dapat langsung memberikan respons terhadap topik yang sedang dibicarakan. Tidak hanya audiens, narasumber pun dapat berdialog dengan narasumber yang lain meskipun tidak saling tatap muka. Masih banyak contoh lain yang membuktikan bagaimana perkembangan komunikasi interaktif kian inovatif.

          
  Konsep yang mendasari komunikasi interaktif sebenarnya adalah pengembangan dari konsep komunikasi massa. Komunikasi massa adalah proses dimana pemberi pesan menggunakkan media untuk menyampaikan pesan. Hal ini tentu sama dengan konsep dasar komunikasi interaktif. Namun terdapat perbedaan diantara keduanya. Komunikasi massa memiliki konsep dimana sumber pesan adalah lembaga seperti televisi dan radio, namun sumber pesan dalam komunikasi interaktif tidak selalu lembaga. Jika konteks komunikasi interaktif itu adalah komunikasi antar pribadi, sudah pasti sumber pesan adalah individu. Perbadaan yang paling terlihat adalah ada tidaknya umpan balik. Komunikasi massa pada mulanya tidak dapat melakukan interaksi. Televisi dan radio pada jaman dahulu hanya memberikan komunikasi satu arah. Seiring berjalannya perkembangan teknologi, komunikasi massa mulai memfasilitasi audiens untuk memberikan feed back meskipun masih terbatas. Sedangkan komunikasi interaktif tentu saja dapat melakukan interaksi jauh lebih leluasa melalui media. Sehingga bisa dilihat bagaimana konsep komunikasi interaktif adalah pengembangan dari komunikasi massa.

            Komunikasi modern ini tentu saja memiliki peran dalam masyarakat. Komunikasi interaktif yang memiliki banyak kemudahan tentu saja memberikan banyak manfaat pula. Masyarakat tidak perlu menempuh jarak yang jauh hanya untuk melakukan interaksi. Teknlogi yang semakin berkembang pun semakin mempermudah pekerjaan manusia. Contohnya saja jika kita sebagai mahasiswa ingin mengerjakan tugas tanpa bertatap muka, kita dapat memakai teknologi messenger. Komunikasi interaktif pun memiliki peran sebagai sarana masyarakat untuk menanggapi apa yang sedang diberitakan dalam media massa. Televisi dan radio memberikan sarana seperti pesan singkat, telepon atau bahkan melalui jejaring sosial untuk audiens yang ingin memberikan respons. Mungkin dalam media cetak belum dapat melakukan umpan balik secara langsung, namun media cetak pun memfasilitasinya melalui kolom surat pembaca. Sebenarnya peran komunikasi interaktif benar-benar sangat menguntungkan masyarakat, namun sering kali komunikasi interaktif membawa efek negatif. Contoh, jika dalam pekerjaan. Segala sesuatu hal disampaikan lewat e-mail. Sehingga jarang terjadi pertemuan tatap muka yang mengakibatkan kurangnya komunikasi antar pribadi secara lebih dalam. Dengan begitu peluang untuk terjadinya salah persepsi dalam komunikasi rentan terjadi.  Terkadang makna yang ingin disampaikan dengan makna yang ditangkap terdapat perbedaan. Komunikasi secara langsung tentu lebih mempermudah menyamakan makna. Meskipun terdapat kelemahan, komunikasi interaktif tetap diminati dan semakin berkembang. Faktor lebih efisien dan efektif menjadi penyebabnya.

            Di Indonesia sendiri komunikasi interaktif memang sudah berkembang. Masyarakat sudah banyak menggunakkan teknologi yang mampu mengaplikasikan komunikasi interaktif. Membuat janji dengan seseorang melalui e-mail bukanlah hal yang jarang dilakukan. Dalam perusaahan, atasan sering kali memberikan pengumuman kepada bawahan lewat e-mail. Messenger pun dipakai oleh berbagai kalangan. Dari orang tua sampai anak muda sering menggunakkannya untuk berkomunikasi dengan orang yang jauh. Televisi pun sering menggunakkan teknologi seperti jejaring sosial untuk menjaring pendapat audiens. Dalam dialog interaktif pun sering menggunakkan media agar terbentuk sebuah komunikasi dua arah. Narasumber pun tidak perlu  tatap muka dengan moderator. Perkembangannya pun ada di sekitar kita, karena Indonesia sudah menyentuh teknologi-teknologi komunikasi interaktif. Contoh-contoh yang telah dijabarkan tentu saja menggambarkan bagaimana komunikasi interaktif memang muncul sebagai inovasi yang benar-benar membantu manusia dan tentu saja menjadi peran yang cukup berarti dalam masyarakat.















Apakah Anda menggunakan teknologi dalam proses komunikasi dengan orang lain? Komputer, handphone, internet, dan iPhone merupakan segelintir contoh dari banyaknya teknologi yang kita gunakan dalam proses komunikasi. Teknologi berperan sangat penting dalam proses komunikasi, sehingga kita mengenal sebutan teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi adalah alat atau sarana yang digunakan untuk memperluas, menyalurkan, dan menyampaikan suatu informasi melalui proses komunikasi. Dalam perkembangannya teknologi komunikasi terbagi menjadi empat era evolusi komunikasi yaitu era komunikasi tulisan, cetakan, telekomunikasi, dan interaktif.
Era komunikasi tulisan adalah era komunikasi pertama yang telah ditemukan sejak berabad-abad lalu. Pada zaman dahulu, orang menulis pada batu, dinding-dinding gua, dan tubuh binatang untuk menyampaikan pesan pada orang lain. Dengan semakin berkembangnya era tulisan, orang-orang pada zaman sekarang menggunakan pena, kertas, mesin tik, dan komputer sebagai sarana untuk menulis. Setelah era komunikasi tulisan muncul era komunikasi cetak. Era komunikasi cetak ini dimulai ketika ditemukannya mesin cetak. Sejak ditemukannya mesin cetak, orang-orang mulai menerbitkan hasil tulisannya menjadi buku, koran, majalah, dan berbagai media cetak lainnya. Selanjutnya, kita mengenal era komunikasi telekomunikasi. Era komunikasi telekomunikasi pada masa kini merupakan perkembangan dari teknologi masa lalu. Pada zaman dahulu, orang menggunakan surat untuk menyampaikan pesan. Sekarang orang-orang dapat menggunakan telepon, telegram, radio, televisi, dan internet dalam menyampaikan pesan pada orang lain. Perkembangan teknologi komunikasi terakhir adalah era komunikasi interaktif. Era komunikasi ini muncul ketika ditemukannya computer mainframe pertama kali. Era komunikasi interaktif ini juga didukung dengan pesatnya perkembangan internet di Indonesia pada tahun 1993. Pada masa kini, orang dapat melakukan komunikasi perseorangan dari jarak yang sangat jauh dalam waktu yang sangat pendek dengan adanya komunikasi melalui internet. Selain itu, perkembangan ini juga meningkatkan interaksi antar pengguna, karena kendala jarak jauh dan waktu jadi terpecahkan.
Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat dari waktu ke waktu. Kita harus mengakui setiap perkembangan teknologi komunikasi yang terdapat pada masa kini tentunya memiliki dampak yang sangat besar dalam penyampaian informasi. Oleh karena itu, perkembangan teknologi komunikasi ini harus didukung dengan sikap kita untuk memajukan teknologi komunikasi dari masa ke masa.

Mesin Ketik dan QWERTY


Berbicara tentang mengetik, mengetik adalah suatu kegiatan yang sangat penting pada masa sekarang ini. Dengan berbagai macam teknologi yang sudah menyebar luas di dunia, hampir seluruh orang di dunia mengetik setiap harinya. Akan tetapi, pernahkah anda terpikir untuk melihat keyboard anda? Mengapa selama ini kita tidak pernah merasa bermasalah dengan menggunakan keyboard yang susunannya (dapat dikatakan) sangat acak? Mengapa susunan keyboard harus demikian? Apakah ada hal-hal yang mendasari penyusunan letak dari setiap karakter atau huruf atau angka pada keyboard, sehingga harus tersusun demikian? Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak akan menjadi sebuah misteri, jika anda menyimak ulasan saya berikut ini.
Semua ini berawal dari seorang penemu yang bernama Christopher Latham Sholes. Pada tahun 1868, Sholes mematenkan penemuan terbarunya; mestin ketik. Pada awalnya, prototipe Sholes adalah sebagaimana yang kita pikirkan yakni, akan lebih menyenangkan jika penyusunan keyboard berdasarkan abjad atau alphabetis. Saat pengguna menekan sebuah tombol pada mesin ketik, lengan pencetak akan mengayun dari bawah keatas kemudian menghentak ke kertas dan mencetak sebuah huruf atau angka atau karakter. Akan tetapi, model lengan pencetak seperti ini tidak bekerja dengan baik. Karena model  lengan ini memanfaatkan gaya gravitasi, sehingga lambat untuk kembali lagi ke posisi awal. Sebagai hasilnya, ketika menekan dua tombol yang saling bersebelahan secara cepat, yang akan terjadi  adalah mesin ketik akan macet. Sholes kemudian berpikir bahwa kondisi tersebut akan menjadi sebuah masalah untuk kedepannya.
Akan  tetapi, Sholes justru tidak memperbaiki desain lengan pencetak tersebut, Ia justru lebih memilih untuk menyusun ulang desain susunan tombol-tombol pada mesin ketiknya. Ia berpikir, mesin ketiknya tidak akan macet lagi jika ia dapat memisah tombol-tombol pada keyboardnya. Untuk memisahkan tombol-tombol ini, Sholes meminta bantuan kepada seorang masinis, Carlos Glidden dan seorang pembisinis, James Densmore. Tujuan utama mereka adalah memperbaiki model mesin ketik selanjutnya dengan memisahkan tombol-tombol yang sering ditekan secara berurutan. Dalam eksperimen mereka, Densmore sempat menyarankan kepada Sholes untuk menyusun huruf-huruf pada kata ‘typewriter’ pada baris paling atas susunan layout mesin ketik, dan Sholes menyetujuinya. Menurut Densmore, hal tersebut juga sebagai suatu hal yang unik dari mesin ketik temuan Sholes, dan sedikit banyaknya dapat membantu penjualan di kemudian hari. Kemudian berbagai eksperimen mereka selanjutnya menghasilkan susunan keyboard yang kini sudah tidak asing lagi bagi kita; QWERTY (disebut QWERTY karena QWERTY adalah enam huruf pertama pada baris paling atas susunan keyboard).
Tahukah anda bahwa hampir dari seluruh kritik yang tertuju untuk QWERTY menggambarkan bahwa Sholes menyusun ulang susunan layout mesin ketiknya (QWERTY) untuk memperlambat kinerja semua orang yang dapat mengetik dengan cepat? Dapatkah anda mempercayai itu? QWERTY sengaja diciptakan untuk inefesiensi dalam mengetik? Ya, memang sulit dipercaya. Sedangkan pada kenyataannya, apakah tujuan Sholes itu tercapai? Kenyataannya bahkan tidak ada pengetik yang menjadi lambat kinerja mengetiknya, karena Sholes mengembangkan QWERTY bahkan sebelum ciptaan mesin ketiknya beredar di publik. Ternyata bukan suatu hal yang mustahil bila seorang penemu menginginkan temuannya menjadi ‘lebih buruk'. Ketika Sholes menyusun ulang susunan tombol keyboard ini, ia tidak mengeliminasi masalah kemacetan yang telah disebutkan diatas, tetapi ia berhasil mengurangi masalah tersebut dengan sangat baik. Terlepas dari itu semua, temuan Sholes ini sampai sekarang masih tetap digunakan untuk mengetik oleh hampir setiap orang di dunia ini, termasuk di Indonesia.

Sampailah pada saat dimana prototipe terbaru Sholes berhasil diselesaikan bersama kedua rekannya. Merekapun mengubah karya mereka dari sekedar desain ke dalam bentuk suatu produksi. Tetapi Sholes bukanlah seorang yang pandai atau suka dalam hal bisnis, sehingga setelah lima tahun ia berkutat dengan temuan mesin ketiknya, ia menjual seluruh hak cipta temuannya itu kepada Densmore. Tak lama setelah itu, Densmore mendatangi Remington—seorang produsen senjata yang terkenal. Sehingga pada tahun 1873, “The Sholes and Glidden Typewriter” mulai beredar di publik. Akan tetapi, mesin ketik pertama ini sangat aneh ketika digunakan. Lengan pencetak mesin ketik menghentak kertas dari bagian bawah yang menyebabkan pengetik tidak dapat melihat apa yang sedang diketiknya dan bahkan pengetikpun tidak yakin apakah mesin ketiknya bekerja atau tidak. Hal ini menyebabkan mesin ketik pertama Sholes tidak terjual dengan sangat baik. Dari tahun 1873 sampai 1878, Remington hanya dapat menjual 5.000 buah mesin ketik di Amerika Serikat.
Selanjutnya, pada tahun 1878 terciptalah “Remington Number Two” (mesin ketik kedua). Mesin ketik kedua ini mempunyai banyak perbaikan, termasuk diantaranya kemampuan untuk melihat apa yang kita ketik. Mesin ketik ini memperkenalkan tombol “shift” untuk mengubah huruf menjadi huruf besar atau huruf kecil, dan juga meletakkan kembali tombol angka 1 yang sebelumnya pada mesin ketik pertamaSholes tidak memasukkannya pada susunan keyboard (ia berpikir, angka 1 bisa tergantikan dengan huruf L kecil ‘l’ ataupun huruf i besar ‘I’). Sementara itu, hal yang terpenting dari mesin ketik kedua ini adalah mempunyai lengan pencetak pegas yang mana dapat tersentak kembali dengan cepat ke tempatnya semula setelah ditekan (digunakan). Hal ini mengeliminasi kemacetan pada semua tombol dan juga mempercepat kinerja para pengetik.
Sejak susunan keyboard pertama Sholes dikembangkan untuk memerangi masalah kemacetan yang sangat mengganggu tersebut, Sholes kemudian mendesain susunan keyboard yang baru dengan tampilan yang lebih masuk akal (logis). Akan tetapi, Sholes bertemu dengan kondisi dimana Remington tidak berkeinginan untuk mengubah penemuan lamanya. Ya hal ini tidak lain tidak bukan karena sejak tahun 1900, Remington berhasil menjual 100.000 buah mesin ketik setiap tahunnya. Dan dari berjuta-juta mesin ketik tersebut, setiap mesin ketik terjual dengan susunan keyobard QWERTY. Seluruh orang di belahan dunia Amerika telah mulai mengingat susunan keyboard yang acak ini. Ditambah lagi, orang-orang telah mengembangkan metode mengetik dengan sepuluh jari.
Baru setelah sekitar 30 tahun kemudian, ada yang mencoba dengan berbagai cara mengubah susunan keyboard tersebut. Dan seiring berjalannya waktu, QWERTY telah masuk ke dalam alam bawah sadar orang-orang Amerika. Dengan kata lain, mereka sudah sangat terbiasa dengan susunan keyboard QWERTY ini, bahkan dengan tidak melihat keyboard-pun banyak dari mereka yang masih dapat mengetik. Jadi, apakah anda bisa membayangkan, tepat ketika QWERTY sudah mulai menjadi teknologi yang usang, mesin ketik atau teknologi apapun yang memakai keyboard dengan susunan QWERTY untuk mengetik sudah tersebar luas di dunia dan tidak hanya di Amerika? Ya, suatu saat QWERTY akan tergantikan dengan susunan keyboard baru yang nantinya juga akan menjadi suatu hal atau teknologi yang dianggap biasa di khalayak.
Sampai saat ini, susunan keyboard QWERTY masih menjadi suatu teknologi yang biasa digunakan oleh khalayak di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. QWERTY banyak digunakan di berbagai teknologi lainnya. Dari mulai mesin ketik, keyboard komputer, PC, desktop, laptop, notebook, tablet, handphone, dan lain-lain. Tua muda sudah sangat tidak asing lagi dengan QWERTY. Berbeda dengan mesin ketik. Di zaman yang sudah serba canggih ini, tingkat pemakaian mesin ketik sudah semakin menurun. Kabanyakan dari kita, terlebih generasi muda jauh lebih memilih mengetik di komputer dengan memakai berbagai macam aplikasi dan fitur yang dapat menghasilkan berbagai macam karya, tidak hanya berupa tulisan atau ketikan. Akan tetapi, bagi para generasi-generasi diatas kita, khususnya di Indonesia, masih cukup banyak dari mereka yang menggunakan mesin ketik untuk keperluan pekerjaan. Misalnya untuk membuat tulisan di faktur, nota, kuitansi, dan sebagainya, mereka menganggap jauh lebih mudah dan lebih cepat jika menggunakan mesin ketik dibanding menggunakan komputer beserta aplikasinya yang akan membingungkan mereka.
Mesin ketik dan QWERTY dalam bidang komunikasi jelas mempunyai peran yang sangat besar dan penting, terlebih pada zaman sekarang ini. Dahulu, sebelum ada mesin ketik, orang-orang di berbagai belahan dunia berkomunikasi dengan menggunakan surat tulis tangan. Menulispun dengan menggunakan tinta dan sehelai bulu unggas, bukan menggunakan pulpen atau pensil seperti sekarang ini. Setelah Sholes menciptakan mesin ketik dan QWERTY-nya dan disebarluaskan pada khalayak, seseorang jika ingin menghasilkan tulisan tidak perlu lagi bersusah-susah menulis dengan menggunakan tinta dan sehelai bulu unggas, terutama jika ingin menulis buku atau segala sesuatu yang harus ditulis dengan rapi, mesin ketik sangat membantu. Akan tetapi seperti yang telah disebutkan diatas, seiring berkembangnya teknologi, fungsi mesin ketik secara tidak langsung sudah diambil oleh berbagai teknologi lainnya seperti komputer dengan berbagai macam aplikasinya.
Terlepas dari fungsi mesin ketik atau komputer yang dapat membantu manusia dalam menghasilkan tulisan sesuai yang diinginkan, budaya menulis tangan juga harus tetap dilestarikan dan diwariskan kepada anak cucu kita sampai kapanpun. Jika kita sebagai generasi muda hampir pada setiap kegiatan yang menghasilkan tulisan lebih memilih menggunakan komputer atau mesin ketik daripada menulis tangan dalam keseharian kita, bisa dibayangkan beberapa tahun kedepan tidak akan ada lagi pelajaran menulis untuk anak-anak yang duduk pada bangku taman kanak-kanak dan sekolah dasar, dan yang ada justru pelajaran mengetik? Mereka tidak pernah mengenal budaya menulis tangan? Sungguh ironis, dan saya berharap kondisi tersebut tidak akan pernah terjadi. Be smart of using technology.


1 comment: