Komunikasi mengalami banyak perkembangan sejak zaman manusia purba.
Perkembangan tersebut akhirnya sampai kepada masa era komunikasi modern seperti
yang marak digunakan masyakarat, yakni komunikasi interaktif. Definisi
komunikasi interaktif itu sendiri adalah penyampaian pesan dari sumber pesan
tersebut kepada penerima pesan melalui media tertentu, serta penerima pesan
mampu memberikan feed back secara langsung. Dengan feed back yang
diberikan secara langsung, maka akan terjadi interaksi antara pemberi dan
penerima pesan. Hal ini yang dilihat sebagai perkembangan komunikasi yang
modern yaitu melakukan komunikasi tanpa tatap muka. Tentu saja komunikasi
seperti ini didukung dengan perkembangan pesat media yang dipakai.
Era komunikasi modern ini tentu telah mengalami berbagai perubahan. Komunikasi
interaktif ini berawal dari penemuan-penemuan media untuk melakukan komunikasi.
Dari komunikasi verbal dan nonverbal yang secara langsung diubah melalu media.
Penemuan telegram menjadi titik awal interaksi tanpa tatap muka. Semakin lama
muncul teknologi komunikasi yang modern seperti televisi, radio dan komputer.
Televisi dan radio pada mulanya tidak dapat melakukan interaksi antara pemberi
pesan dan penerima pesan. Komputer pada mulanya pun hanya dipergunakan untuk
mempermudah pekerjaan manusia, bukan untuk melakukan interaksi. Teknologi pun
semakin berkembang. Komputer pun memiliki fungsi untuk melakukan interaksi.
Kemunculan internet menjadi titik awal kemajuan komputer yang mampu menjadi
sarana interaksi manusia. Messenger seperti Yahoo Messenger, MSN,
Skype dan lain-lain mulai bermunculan. Tak hanya dari perkembangan
komputer, televisi dan radio pun mulai memiliki teknologi tersendiri untuk
memfasilitasi interaksi manusia. SMS Interaktif contohnya. Dalam sebuah acara
dialog interaktif, audiens dapat langsung memberikan respons terhadap topik
yang sedang dibicarakan. Tidak hanya audiens, narasumber pun dapat berdialog
dengan narasumber yang lain meskipun tidak saling tatap muka. Masih banyak
contoh lain yang membuktikan bagaimana perkembangan komunikasi interaktif kian
inovatif.
Konsep yang mendasari
komunikasi interaktif sebenarnya adalah pengembangan dari konsep komunikasi
massa. Komunikasi massa adalah proses dimana pemberi pesan menggunakkan media
untuk menyampaikan pesan. Hal ini tentu sama dengan konsep dasar komunikasi interaktif.
Namun terdapat perbedaan diantara keduanya. Komunikasi massa memiliki konsep
dimana sumber pesan adalah lembaga seperti televisi dan radio, namun sumber
pesan dalam komunikasi interaktif tidak selalu lembaga. Jika konteks komunikasi
interaktif itu adalah komunikasi antar pribadi, sudah pasti sumber pesan adalah
individu. Perbadaan yang paling terlihat adalah ada tidaknya umpan balik.
Komunikasi massa pada mulanya tidak dapat melakukan interaksi. Televisi dan
radio pada jaman dahulu hanya memberikan komunikasi satu arah. Seiring
berjalannya perkembangan teknologi, komunikasi massa mulai memfasilitasi
audiens untuk memberikan feed back meskipun masih terbatas. Sedangkan
komunikasi interaktif tentu saja dapat melakukan interaksi jauh lebih leluasa melalui
media. Sehingga bisa dilihat bagaimana konsep komunikasi interaktif adalah
pengembangan dari komunikasi massa.
Komunikasi modern ini tentu saja memiliki peran dalam masyarakat. Komunikasi
interaktif yang memiliki banyak kemudahan tentu saja memberikan banyak manfaat
pula. Masyarakat tidak perlu menempuh jarak yang jauh hanya untuk melakukan
interaksi. Teknlogi yang semakin berkembang pun semakin mempermudah pekerjaan
manusia. Contohnya saja jika kita sebagai mahasiswa ingin mengerjakan tugas
tanpa bertatap muka, kita dapat memakai teknologi messenger. Komunikasi
interaktif pun memiliki peran sebagai sarana masyarakat untuk menanggapi apa
yang sedang diberitakan dalam media massa. Televisi dan radio memberikan sarana
seperti pesan singkat, telepon atau bahkan melalui jejaring sosial untuk
audiens yang ingin memberikan respons. Mungkin dalam media cetak belum dapat
melakukan umpan balik secara langsung, namun media cetak pun memfasilitasinya
melalui kolom surat pembaca. Sebenarnya peran komunikasi interaktif benar-benar
sangat menguntungkan masyarakat, namun sering kali komunikasi interaktif
membawa efek negatif. Contoh, jika dalam pekerjaan. Segala sesuatu hal
disampaikan lewat e-mail. Sehingga jarang terjadi pertemuan tatap muka yang
mengakibatkan kurangnya komunikasi antar pribadi secara lebih dalam. Dengan
begitu peluang untuk terjadinya salah persepsi dalam komunikasi rentan
terjadi. Terkadang makna yang ingin disampaikan dengan makna yang
ditangkap terdapat perbedaan. Komunikasi secara langsung tentu lebih
mempermudah menyamakan makna. Meskipun terdapat kelemahan, komunikasi
interaktif tetap diminati dan semakin berkembang. Faktor lebih efisien dan
efektif menjadi penyebabnya.
Di Indonesia sendiri komunikasi interaktif memang sudah berkembang. Masyarakat
sudah banyak menggunakkan teknologi yang mampu mengaplikasikan komunikasi
interaktif. Membuat janji dengan seseorang melalui e-mail bukanlah hal yang
jarang dilakukan. Dalam perusaahan, atasan sering kali memberikan pengumuman
kepada bawahan lewat e-mail. Messenger pun dipakai oleh berbagai kalangan. Dari
orang tua sampai anak muda sering menggunakkannya untuk berkomunikasi dengan
orang yang jauh. Televisi pun sering menggunakkan teknologi seperti jejaring
sosial untuk menjaring pendapat audiens. Dalam dialog interaktif pun sering
menggunakkan media agar terbentuk sebuah komunikasi dua arah. Narasumber pun
tidak perlu tatap muka dengan moderator. Perkembangannya pun ada di
sekitar kita, karena Indonesia sudah menyentuh teknologi-teknologi komunikasi
interaktif. Contoh-contoh yang telah dijabarkan tentu saja menggambarkan
bagaimana komunikasi interaktif memang muncul sebagai inovasi yang benar-benar
membantu manusia dan tentu saja menjadi peran yang cukup berarti dalam masyarakat.
Apakah Anda
menggunakan teknologi dalam proses komunikasi dengan orang lain? Komputer, handphone,
internet, dan iPhone merupakan segelintir contoh dari banyaknya teknologi
yang kita gunakan dalam proses komunikasi. Teknologi berperan sangat penting
dalam proses komunikasi, sehingga kita mengenal sebutan teknologi komunikasi.
Teknologi komunikasi adalah alat atau sarana yang digunakan untuk memperluas,
menyalurkan, dan menyampaikan suatu informasi melalui proses komunikasi. Dalam
perkembangannya teknologi komunikasi terbagi menjadi empat era evolusi
komunikasi yaitu era komunikasi tulisan, cetakan, telekomunikasi, dan
interaktif.
Era
komunikasi tulisan adalah era komunikasi pertama yang telah ditemukan sejak
berabad-abad lalu. Pada zaman dahulu, orang menulis pada batu, dinding-dinding
gua, dan tubuh binatang untuk menyampaikan pesan pada orang lain. Dengan
semakin berkembangnya era tulisan, orang-orang pada zaman sekarang menggunakan
pena, kertas, mesin tik, dan komputer sebagai sarana untuk menulis. Setelah era
komunikasi tulisan muncul era komunikasi cetak. Era komunikasi cetak ini
dimulai ketika ditemukannya mesin cetak. Sejak ditemukannya mesin cetak,
orang-orang mulai menerbitkan hasil tulisannya menjadi buku, koran, majalah,
dan berbagai media cetak lainnya. Selanjutnya, kita mengenal era komunikasi
telekomunikasi. Era komunikasi telekomunikasi pada masa kini merupakan
perkembangan dari teknologi masa lalu. Pada zaman dahulu, orang menggunakan
surat untuk menyampaikan pesan. Sekarang orang-orang dapat menggunakan telepon,
telegram, radio, televisi, dan internet dalam menyampaikan pesan pada
orang lain. Perkembangan teknologi komunikasi terakhir adalah era komunikasi
interaktif. Era komunikasi ini muncul ketika ditemukannya computer mainframe
pertama kali. Era komunikasi interaktif ini juga didukung dengan pesatnya
perkembangan internet di Indonesia pada tahun 1993. Pada masa kini, orang dapat
melakukan komunikasi perseorangan dari jarak yang sangat jauh dalam waktu yang
sangat pendek dengan adanya komunikasi melalui internet. Selain itu,
perkembangan ini juga meningkatkan interaksi antar pengguna, karena kendala
jarak jauh dan waktu jadi terpecahkan.
Perkembangan
teknologi komunikasi semakin pesat dari waktu ke waktu. Kita harus mengakui
setiap perkembangan teknologi komunikasi yang terdapat pada masa kini tentunya
memiliki dampak yang sangat besar dalam penyampaian informasi. Oleh karena itu,
perkembangan teknologi komunikasi ini harus didukung dengan sikap kita untuk
memajukan teknologi komunikasi dari masa ke masa.
Mesin
Ketik dan QWERTY
Berbicara
tentang mengetik, mengetik adalah suatu kegiatan yang sangat penting pada masa
sekarang ini. Dengan berbagai macam teknologi yang sudah menyebar luas di
dunia, hampir seluruh orang di dunia mengetik setiap harinya. Akan tetapi,
pernahkah anda terpikir untuk melihat keyboard anda?
Mengapa selama ini kita tidak pernah merasa bermasalah dengan menggunakan keyboard yang susunannya (dapat dikatakan) sangat acak?
Mengapa susunan keyboard harus demikian? Apakah ada
hal-hal yang mendasari penyusunan letak dari setiap karakter atau huruf atau
angka pada keyboard, sehingga harus tersusun demikian? Pertanyaan-pertanyaan
tersebut tidak akan menjadi sebuah misteri, jika anda menyimak ulasan saya
berikut ini.
Semua ini berawal dari seorang penemu yang bernama Christopher Latham
Sholes. Pada tahun 1868, Sholes mematenkan penemuan terbarunya; mestin ketik. Pada
awalnya, prototipe Sholes adalah sebagaimana yang kita pikirkan yakni, akan
lebih menyenangkan jika penyusunan keyboard
berdasarkan abjad atau alphabetis. Saat pengguna menekan sebuah tombol pada
mesin ketik, lengan
pencetak akan mengayun dari bawah keatas kemudian menghentak ke kertas dan
mencetak sebuah huruf atau angka atau karakter. Akan tetapi, model lengan pencetak seperti ini
tidak bekerja dengan baik. Karena model lengan ini memanfaatkan gaya
gravitasi, sehingga lambat untuk kembali lagi ke posisi awal. Sebagai hasilnya,
ketika menekan dua tombol yang saling bersebelahan secara cepat, yang akan
terjadi adalah mesin ketik akan macet. Sholes kemudian berpikir bahwa kondisi
tersebut akan menjadi sebuah masalah untuk kedepannya.
Akan tetapi, Sholes justru tidak memperbaiki desain lengan pencetak tersebut, Ia
justru lebih memilih untuk menyusun ulang desain susunan tombol-tombol pada
mesin ketiknya. Ia
berpikir, mesin
ketiknya
tidak akan macet lagi jika ia dapat memisah tombol-tombol pada keyboardnya. Untuk memisahkan
tombol-tombol ini, Sholes meminta bantuan kepada seorang masinis, Carlos
Glidden dan seorang pembisinis, James Densmore. Tujuan utama mereka adalah
memperbaiki model mesin ketik selanjutnya dengan memisahkan tombol-tombol yang
sering ditekan secara berurutan. Dalam eksperimen mereka, Densmore sempat
menyarankan kepada Sholes untuk menyusun huruf-huruf pada kata ‘typewriter’
pada baris paling atas susunan layout mesin ketik, dan
Sholes
menyetujuinya. Menurut Densmore, hal tersebut juga sebagai suatu hal yang unik
dari mesin ketik temuan
Sholes, dan sedikit
banyaknya dapat membantu penjualan di kemudian hari. Kemudian berbagai
eksperimen mereka selanjutnya menghasilkan susunan keyboard
yang kini sudah tidak asing lagi bagi kita; QWERTY (disebut QWERTY karena
QWERTY adalah enam huruf pertama pada baris paling atas susunan keyboard).
Tahukah
anda bahwa hampir dari seluruh kritik yang tertuju untuk QWERTY menggambarkan
bahwa Sholes menyusun ulang susunan layout mesin
ketiknya (QWERTY) untuk memperlambat kinerja semua orang yang dapat mengetik
dengan cepat? Dapatkah anda mempercayai itu? QWERTY sengaja diciptakan untuk
inefesiensi dalam mengetik? Ya, memang sulit dipercaya. Sedangkan pada
kenyataannya, apakah tujuan Sholes itu tercapai? Kenyataannya bahkan tidak ada
pengetik yang menjadi lambat kinerja mengetiknya, karena Sholes mengembangkan
QWERTY bahkan sebelum ciptaan mesin ketiknya beredar di publik. Ternyata bukan
suatu hal yang mustahil bila seorang penemu menginginkan temuannya menjadi ‘lebih
buruk'. Ketika Sholes menyusun ulang susunan tombol keyboard
ini, ia tidak mengeliminasi masalah kemacetan yang telah disebutkan diatas,
tetapi ia berhasil mengurangi masalah tersebut dengan sangat baik. Terlepas
dari itu semua, temuan Sholes ini sampai sekarang masih tetap digunakan untuk
mengetik oleh hampir setiap orang di dunia ini, termasuk di Indonesia.
Sampailah
pada saat dimana prototipe terbaru Sholes berhasil diselesaikan bersama kedua
rekannya. Merekapun mengubah karya mereka dari sekedar desain ke dalam bentuk
suatu produksi. Tetapi Sholes bukanlah seorang yang pandai atau suka dalam hal
bisnis, sehingga setelah lima tahun ia berkutat dengan temuan mesin ketiknya,
ia menjual seluruh hak cipta temuannya itu kepada Densmore. Tak lama setelah
itu, Densmore mendatangi Remington—seorang produsen senjata yang terkenal.
Sehingga pada tahun 1873, “The Sholes and Glidden
Typewriter” mulai beredar di publik. Akan tetapi, mesin ketik
pertama ini sangat aneh ketika digunakan. Lengan pencetak mesin ketik
menghentak kertas dari bagian bawah yang menyebabkan pengetik tidak dapat
melihat apa yang sedang diketiknya dan bahkan pengetikpun tidak yakin apakah
mesin ketiknya bekerja atau tidak. Hal ini menyebabkan mesin ketik pertama
Sholes tidak terjual dengan sangat baik. Dari tahun 1873 sampai 1878, Remington
hanya dapat menjual 5.000 buah mesin ketik di Amerika Serikat.
Selanjutnya, pada tahun 1878 terciptalah “Remington
Number Two” (mesin ketik kedua). Mesin ketik kedua ini mempunyai
banyak perbaikan, termasuk diantaranya kemampuan untuk melihat apa yang kita
ketik. Mesin ketik ini memperkenalkan tombol “shift”
untuk mengubah huruf menjadi huruf besar atau huruf kecil, dan juga meletakkan
kembali tombol angka 1 yang sebelumnya pada mesin ketik pertamaSholes tidak
memasukkannya pada susunan keyboard (ia
berpikir, angka 1 bisa tergantikan dengan huruf L kecil ‘l’ ataupun huruf i
besar ‘I’). Sementara itu, hal yang terpenting dari mesin ketik kedua ini
adalah mempunyai
lengan pencetak pegas yang mana dapat tersentak kembali dengan cepat ke
tempatnya semula setelah ditekan (digunakan). Hal ini mengeliminasi kemacetan
pada semua tombol dan juga mempercepat kinerja para pengetik.
Sejak
susunan keyboard pertama Sholes
dikembangkan untuk memerangi masalah kemacetan yang sangat mengganggu tersebut,
Sholes kemudian mendesain susunan keyboard yang
baru dengan tampilan yang lebih masuk akal (logis). Akan tetapi, Sholes bertemu
dengan kondisi dimana Remington tidak berkeinginan untuk mengubah penemuan
lamanya. Ya hal ini tidak lain tidak bukan karena sejak tahun 1900, Remington
berhasil menjual 100.000 buah mesin ketik setiap tahunnya. Dan dari
berjuta-juta mesin ketik tersebut, setiap mesin ketik terjual dengan susunan keyobard QWERTY. Seluruh orang di
belahan dunia Amerika telah mulai mengingat susunan keyboard
yang acak ini. Ditambah lagi, orang-orang telah mengembangkan metode mengetik
dengan sepuluh jari.
Baru
setelah sekitar 30 tahun kemudian, ada yang mencoba dengan berbagai cara
mengubah susunan keyboard tersebut. Dan seiring
berjalannya waktu, QWERTY telah masuk ke dalam alam bawah sadar orang-orang
Amerika. Dengan kata lain, mereka sudah sangat terbiasa dengan susunan keyboard QWERTY ini, bahkan dengan
tidak melihat keyboard-pun banyak dari mereka
yang masih dapat mengetik. Jadi, apakah anda bisa membayangkan, tepat ketika
QWERTY sudah mulai menjadi teknologi yang usang, mesin ketik atau teknologi
apapun yang memakai keyboard dengan susunan QWERTY
untuk mengetik sudah tersebar luas di dunia dan tidak hanya di Amerika? Ya,
suatu saat QWERTY akan tergantikan dengan susunan keyboard
baru yang nantinya juga akan menjadi suatu hal atau teknologi yang dianggap
biasa di khalayak.
Sampai
saat ini, susunan keyboard QWERTY masih menjadi suatu
teknologi yang biasa digunakan oleh khalayak di berbagai belahan dunia,
termasuk Indonesia. QWERTY banyak digunakan di berbagai teknologi lainnya. Dari
mulai mesin ketik, keyboard komputer, PC, desktop,
laptop, notebook, tablet, handphone, dan lain-lain. Tua muda sudah sangat tidak
asing lagi dengan QWERTY. Berbeda dengan mesin ketik. Di zaman yang sudah serba
canggih ini, tingkat pemakaian mesin ketik sudah semakin menurun. Kabanyakan
dari kita, terlebih generasi muda jauh lebih memilih mengetik di komputer
dengan memakai berbagai macam aplikasi dan fitur yang dapat menghasilkan
berbagai macam karya, tidak hanya berupa tulisan atau ketikan. Akan tetapi,
bagi para generasi-generasi diatas kita, khususnya di Indonesia, masih cukup
banyak dari mereka yang menggunakan mesin ketik untuk keperluan pekerjaan.
Misalnya untuk membuat tulisan di faktur, nota, kuitansi, dan sebagainya,
mereka menganggap jauh lebih mudah dan lebih cepat jika menggunakan mesin ketik
dibanding menggunakan komputer beserta aplikasinya yang akan membingungkan mereka.
Mesin
ketik dan QWERTY dalam bidang komunikasi jelas mempunyai peran yang sangat
besar dan penting, terlebih pada zaman sekarang ini. Dahulu, sebelum ada mesin
ketik, orang-orang di berbagai belahan dunia berkomunikasi dengan menggunakan
surat tulis tangan. Menulispun dengan menggunakan tinta dan sehelai bulu
unggas, bukan menggunakan pulpen atau pensil seperti sekarang ini. Setelah
Sholes menciptakan mesin ketik dan QWERTY-nya dan disebarluaskan pada khalayak,
seseorang jika ingin menghasilkan tulisan tidak perlu lagi bersusah-susah
menulis dengan menggunakan tinta dan sehelai bulu unggas, terutama jika ingin
menulis buku atau segala sesuatu yang harus ditulis dengan rapi, mesin ketik
sangat membantu. Akan tetapi seperti yang telah disebutkan diatas, seiring
berkembangnya teknologi, fungsi mesin ketik secara tidak langsung sudah diambil
oleh berbagai teknologi lainnya seperti komputer dengan berbagai macam
aplikasinya.
Terlepas
dari fungsi mesin ketik atau komputer yang dapat membantu manusia dalam menghasilkan
tulisan sesuai yang diinginkan, budaya menulis tangan juga harus tetap
dilestarikan dan diwariskan kepada anak cucu kita sampai kapanpun. Jika kita
sebagai generasi muda hampir pada setiap kegiatan yang menghasilkan tulisan
lebih memilih menggunakan komputer atau mesin ketik daripada menulis tangan
dalam keseharian kita, bisa dibayangkan beberapa tahun kedepan tidak akan ada
lagi pelajaran menulis untuk anak-anak yang duduk pada bangku taman kanak-kanak
dan sekolah dasar, dan yang ada justru pelajaran mengetik? Mereka tidak pernah
mengenal budaya menulis tangan? Sungguh ironis, dan saya berharap kondisi
tersebut tidak akan pernah terjadi. Be smart of using technology.
keren kali anikaaaaaa
ReplyDelete