Sunday, May 25, 2014
Fortune PR Discusses Doing Public Relations in Indonesia
Label:Artikel
KAMPUS

Friday, May 23, 2014
CIVIT EDUCATION-2
NAMA
|
NIM
|
MK
|
KELAS
|
T.TANGAN
|
RAHMAD RIVALDI
|
11343102521
|
CIVIT EDUCATION
|
II H
|
|
1.Bagaimana pendapatnya
Dampak positif dari amandemen uud 1945
Jawaban….
Dampak positifnya adalah :
·
Dalam diri Pribadi
Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain Mematuhi dan mentaati peraturan yang berlaku Tidak main hakim sendiri Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
·
Dalam keluarga
Taat dan patuh terhadap orang tua Ada keterbukaan terhadap permasalahan yang dihadapi Memiliki etika terhadap sesama anggota keluarga Mengembangkan sikap sportif
·
Dalam Sekolah
Taat dan patuh terhadap tata tertib sekolah Melaksanakan program kegiatan OSIS dengan baik Mengembangkan sikap sadar dan rasional Melaksanakan hasil keputusan bersama
· Dalam masyarakat
Menjunjung tinggi norma-norma pergaulan Mengikuti kegiatan yang ada dalam karang taruna Menjalin persatuan dan kerukunan warga melalui berbagai kegiatan Sadar pada ketentuan yang menjadi keputusan bersma
· Dalam berbangsa dan bernegara
Sanggup melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingtan bangsa dan Negara Sadar akan kedudukanya sebagai warga Negara yang baik Setia membela Negara sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. |
Label:Artikel
KAMPUS

SCRIP RADIO-2
NAMA :
RAHMAD RIVALDI
NIM :
11343102521
LOKAL : H
DOSEN : EDISON
MATA KULIAH : DASAR-DASAR PENYIARAN
TUGAS : MITSMESTER
OPENING
SCRIP RADIO
One o seven point nine
suska fm/voice of campus//
Asalamualaikum wr.wb//
Selamat pagi suskaness
?/apa kabar nih ?/
Smoga teteap baik”aja
yah//
Senang banget
rasanya/barang ALDI bias ngisi ruang dengar suskaness/dalam
Program suska
request//di pagi yang penuh semangat ini/mudah”an ya //selasa 03 juni
2014/seperti biasa /
Dalam satu jam ke depan
aldi akan putarkan lagu”request suskaness semua/buat suskaness yang ingin
request dan nitip salam kepada orang yang disayang/
Bias langsung sms ke 0877-9038-5278
Atau bisa mention ke twitter kami @suskafm//tetap stay tune ya di one on
seven point nine suska fm /voice of campus/ satu lagu untuk suskaness
Dari DADALI-Mendua
Label:Artikel
KAMPUS

Sunday, May 18, 2014
MAKALAH DASAR-DASAR PENYIARAN ( RADIO )
Kata Pengantar
Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
makalah Pengambangan Media Radio untuk Pendidikan dapat diselesaikan. Dalam
proses penyusunannya sempat mengalami beberapa kendala. Namun, berkat
kesungguhan dan kerja keras Penyusun dan dorongan dari berbagai
pihak, kendala-kendala tersebut dapat diatasi.
Makalah
ini disususn dangan tujuan membantu pembaca mempelajari, memahami, dan
menggunakan Media Radio Untuk pembelajaran dengan baik dan benar.
Penyusun menyadari bahwa dalam makalah yang
dibuat masih banyak kekurangan di berbagai aspek, oleh sebab itu, Penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat dan
menambah pengetahuan pembaca. Amin.
Surabaya, 29 Maret 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KataPengantar…………………………………………………………………………i
DaftarIsi……………………………………………………………………….ii
Bab 1 Pendahuluan………………………………………………………….
1
1.1 Latar
Belakang………………………………………………….…….……… 1
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
Bab 2 Pembahasan………………………………..……………………………2
2.1 Pengertian dan
Kegunaan Media Radio ……….…….… 2
2.2 Karakteristik Media Radio…………………………… 2
2.3 Unsur Pembentuk Media
Radio.………………………………… 4
2.4 Sistem Komunikasi Radio…………………………………………………... 6
2.5 Penerapan Dalam Dunia Pendidika………………………………………… 7
Bab 3 Simpulan……..…………………………………………………………9
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bersumber
dari kebutuhan masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan kaya
sampai pada kalangan yang kurang mampu, semua kalangan masyarakat membutuhkan
pendidikan. Banyak ragam dari pendidikan, pendidikan formal, non formal, dan
informal. Pendidikan formal dilakukan didalam kelas tertentu dengan kurikulum
yang telah ditetapkan. Tetapi berbeda dengan pendidikan non formal,
pendidikan ini tidak terikat waktu dan tempat. Pendidikan dengan model ini
dapat dilakukan dengan apapun, siapapun, dan kapanpun. seperti dengan media
Radio, berbagai macam pendidikan dapat dilakukan melalui media radio seperti
pendidikan karakter, pengetahuan umum dan lain-lain. oleh
karena itu makalah ini dibuat untuk member pengetahuan para pembaca
tentang media radio sebagai sarana pendidikan baik formal maupun non
formal.
Sistem
komunikasi radio adalah sistem komunikasi yang tidak menggunakan kawat dalam
proses perambatannya, melainkan menggunakan udara atau ruang angkasa sebagai
bahan penghantar. Dengan demikian media radio cocok digunakan untuk pendidikan
karena tidak terbatas ruang dan menggunakan udara sebagai perantara.
1.2
Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksut dengan
media radio ?
2. Apa kegunaan radio ?
3. Apa kelebihan radio ?
4. Apa kelemahan radio ?
1.3 Tujuan
Makalah ini di buat dengan tujuan utama,untuk menyelesaikan tugas
Dasar-dasar penyiaran dan yang kedua, untuk
mengetahui tentang radio,kegunaan radio dan pengertian radio
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Kegunaan
Media Radio
Kata media berasal dari
bahasa Latin yang adalah bentuk jamak dari medium batasan mengenai pengertian
media sangat luas, namun kita membatasi pada media radio pendidikan saja yakni
media berupa audio yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran.
Secara
umum media Radio mempunyai kegunaan:
1. memperjelas
pesan yang diterima.
2. mengatasi
keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3. menimbulkan
gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
4. memungkinkan
anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
auditori & kinestetiknya.
auditori & kinestetiknya.
5. memberi
rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang
sama.
2.2 Karakteristik
Media Radio
Radio
memiliki karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia,
karena memberikan banyak kontribusi yang besar bagi perkembangan komunikasi
massa. Karakteristik radio memberikan manfaat yang unik, baik ditinjau dari
sisi kelebihan maupun kekurangannya. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan
audio, penyiar dapat merencanakan konsep implementasi untuk menghasilkan
produksi siaran yang lebih efektif dan efisien.
Dalam
bukunya Media Fark Book-KBP, Pedroche,Toledo & Montila mengucapkan bahwa
karakteristik radio memberikan manfaat yang unik, diantaranya:
a. Menarik
majinasi.
b. Cepat,radio
merupakan alat informasi yang efisien dan tanpa banding.
c. Mudah
dibawa
d. Tidak
memerlukan kemampuan membaca/menulis.
e. Tidak
memerlukan konsentrasi yang penuh dari pendengarnya
f. Cukup
murah
g. Mudah
digunakan dan pengoperasiannya.
Seperti
media yang lainnya radio juga memiliki keterbatasan yakni bahwa radio hanya
sebuahmedia buta. Sekalipun radio disebut media buta karena hanya berupa suara,
namun suara merupakan sebuah instrumen yang penting yang perlu dikaji lebih
mendalam.
Kelebihan
Radio :
1. Radio
mengandalkan suara manusia untuk mendekatkan diri dengan khalayaknya. Oleh
karena itu kualitas suara penyiar mutlak penting. Orang-orang hanya akan mau
mendengarkan siaran radio apabila suara penyiarnya menarik, meskipun mereka
tidak mengenal siapa orangnya.
2. Materi
program radio dapat diproduksi secara cepat dan murah, bahkan hanya dengan
memasang pesawat telepon saja suatu acara bisa dilangsungkan.
3. Penemuan
transistor dan teknik redifusi membuat radio begitu populer sehingga dinikmati
oleh jutaan orang, termasuk yang buta huruf.
4. Karena
kesederhanaan operasinya, suatu stasiun radio bisa memancarkan siarannya dalam
berbagai bahasa. Ini sangat ideal bagi negara-negara yang memiliki banyak etnik
dan bahasa daerah. Radio juga menjadi wahana komunikasi yang handal di
daerah-daerah yang kekurangan listrik.
Kelemahan Radio :
1. Materi-materi
siarannya sulit dicatat atau disimpan.
2. Karena sedemikian
populernya, radio kadang-kadang bisa juga mengganggu. Banyak orang menyukai
suara radio sembari bekerja sehingga ia tetap membunyikan radionya di kala
bekerja. Baginya mungkin menarik, tapi belum tentu bagi rekan-rekan yang ada
disekitarnya. Selain merupakan pemborosan energi, kebiasaan seperti itu juga
mengganggu dan menjadi sumber polusi suara.
2.3 Unsur
pembangun media radio
1. Unsur
Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam media audio adalah bahasa lisan bukan bahasa tulis. Bahasa
lisan adalah tutur kata yang enak untuk didengar, mudah difahami, tidak
berbelit-belit. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
bahasa audio yaitu:
a.
Pilihlah kata yang tepat
b. Gunaan
kalimat yang pendek
c. Gunakan bahasa
lingkungan
d. Hindari
segala sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian atau mengganggu pikiran,
seperti : penggunaan kata-kata sukar atau asing, kata yang menyakitkan hati.
e. Gunakan
kata-kata yang deskriptif
2. Unsur musik
Dalam
program audio, unsur musik sangat berperan untuk menghidupkan suasana. Tanpa
diselingi musik program akan membosankan. Suasana sedih akan benar-benar terasa
mengharukan jika diselingi musik sedih. Begitu pula suasana gembira perlu didukung
oleh musik gembira.
Ada
beberapa jenis musik dalam program audio yang digolongksn sesuai dengan
fungsinya yaitu:
a. Musik
Tema.
Musik ini disebut dengan music
pengenal, sesuai dengan fungsinya yaitu digunakan untuk memperkenalkan suatu
stasiun pemencar atau program tertentu. Biasanya diputar diawal dan diahir
program.
b. Musik
Penghubung
Musik ini berfungsi untuk menghubungkan
satu adegan dengan adegan lain dalam satu kesatuan program.
c. Musik
Pemisah adegan
Musik ini dugunakan untuk memisahkan satu
adegan dengan adegan lain dalam satu kesatuan program.
d. Musik
Penegas
Musik ini dugunakan untuk memberi
penegasan atau memberi kejutan suatu adegan tertentu. Music ini biasanya
digunakan dengan singkat dan keras.
e. Musik
Latar Belakang
Musik ini digunakan untuk menciptakan
suasana yang kita lukiskan dalam program audio lebih mengena.
f. Musik
Penunggu
Musik ini digunakan dalam program audio
pendidikan atau pembelajaran. Bila dalam program audio pendengar diminta untuk
mengerjakan soal, maka music ini digunakan untuk menunggu pendengar selesai
mengerjakan soal yang diberikan.
Fungsi
musik sebagai bagian dari program lain penggunaannya tidak boleh lebih dari 10
detik, agar penyajian program tidak terasa lamban dan membosankan.
3. Sound
Effect
Sound effect adalah bunyi
tiruan atau bunyi sebenarnya dari binatang atau benda-benda lain yang fungsinya
untuk lebih menciptakan situasi dalam program audio yang disiarkan.
Untuk
memperoleh sound effect ada tiga cara yang dapat digunakan, yaitu:
a. Spot
effect, didapat dengan cara rekaman langsung didalam studio.
b. Library
recorded effect, yaitu sound effect yang tersedia ditoko-toko kaset atau CD
yang isinya kompleks.
c. Actually
recorded effect, soung effect yang direkam sendiri menggunakan tape
recorder.
2.4 Sistem Komunikasi
Radio
Sistem
gelombang mikro disebut juga sistem Radio Relay Terresterial, karena
menggunakan Sistem Repeater atau Relay dan keberadaannya dari suatu daerah ke
daerah lain dimana Terresterial adalah salah satu media transmisi yang penting
dalam jaringan komunikasi publik.
2. SISTEM
LOS (Line Of Sight)
Pada
sistem LOS gelombang Radio dipancarkan dari antena pemancar ke antena penerima
melalui ruang bebas dalam posisi berada pada suatu garis tanpa penghalang.
Perambatan
gelombang ruang di dalam system LOS ini akan mengalami beberapa kehilangan
energi diantaranya disebabkan oleh:
a. Penyebaran
di antenna pemancar, yang besarnya relative sangat kecil sehingga di dalam
perhitungan di abaikan.
b. Redaman
sepanjang reabatan yang biasa disebut dengan Free Space Loss atau biasa disebut
FSL.
c. Redaman
karena pengaruh cuaca.
2.5 Penerapan
dalam dunia pendidikan.
Dalam menggunakan media
harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran, karena
proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan
dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran
yang dituangkan ke dalam
simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata& tulisan) maupun
non-verbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi
tersebut oleh siswa dinamakan decoding.
Ada
kalanya penafsiran berhasil, adakalanya tidak. Kegagalan atau ketidakberhasilan
atau penghambat dalam proses komunikasi dikenal dengan istilah barriers atau
noise. Semakin banyak verbalisme semakin abstrak pemahaman yang diterima.
Radio menjadi media pendidikan yang berguna bagi semua bentuk
pendidikan, karena memperkaya pengalaman pendidikan dan ide-ide yang kreatif.
Dengan demikian ,alat ini memiliki potensi dan kekuatan yang berpengaruh dalam
pendidikan. Masalah penggunaannya tergantung bagaimana filsafat pendidikan yang
dianut , dan kesadaran atas potensi yang dimaksud tadi.
Nilai Radio bagi Pendidikan
diantaranya :
a. Memberikan
berita yang ter up-to-date.
b. Menarik
Minat.
c. Beritanya
Autentik
d.
Berdasar pada kenyataan
e. Mempunyai
tinjauan yang luas.
f. Memberikan
gambaran yang jelas.
g. mendorong
kreatifitas
h. Integrasi
dan diskriminasi
Maksudnya
radio berpengaruh terhadap pembentukan pribadi seseorang, menimbulkan social
adjustment dan ini penting bagi pembentukan seorang warga Negara yang
baik,selain itu juga mendidik siswa untuk dapat mendeskriminasikan
persoalan-persoalan dalam masyarakat. Radio mendorong manusia berfikir rasional
dan komparatif.
BAB III
SIMPULAN
Semakin sadarnya orang ataupun
masyarakat akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai
dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan
pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang
menekankan pada penyediaan media cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan
pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk
menyerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib
bervariatif dan secara luas. Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan di
bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar,
maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan
memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula.
Bahwa
lembaga penyiaran (radio) merupakan media informasi dan komunikasi yang
mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi yang seimbang dan setimpal
di masyarakat, memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan
fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol serta perekat
sosial.
Label:Artikel
MAKALAH

Thursday, May 15, 2014
TUGAS BAHASA ARAB
مَوْصُوْل اِسْم
ISIM MAUSHUL
(Kata Sambung)
الاسم الموصول
Isim Maushul (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh kata: "yang". isim maushul ini tidak dapat berdiri sendiri. Ada beberapa isim yang dapat menjadi isim mausul, yaitu: من , ما , serta الذي Bentuk asal/dasar dari Isim Maushul adalah: الَّذِيْ (yang). Perhatikan contoh penggunaan Isim Maushul dalam menggabungkan dua kalimat di bawah ini: Kalimat جَاءَ الطَّالِبُ : = datang mahasiswa itu II الطَّالِبُ يَدرُسُ الشَّرِيعَة : = mahasiswa itu belajar Syari’ah Kalimat III يَدرُسُ الشَّرِيعَة جَاءَ الطَّالِبُ الَّذِي = datang mahasiswa yang belajar Syari’ah Kalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan Isim Maushul: الَّذِيْ Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Muannats maka: * الَّذِيْ menjadi: الَّتِيْ جَاءَتِ الطَّالِبَةُ الَّتِي تَدْرُسُ الشَّرِيعَة datang mahasiswi yang belajar Syari’ah Bila Isim Maushul itu digunakan untuk Mutsanna (Dual) maka: * الَّذِيْ menjadi: الَّذَانِ sedangkan الَّتِيْ menjadi: الَّتَانِ جَاءَ الطَّالِبَانِ الَّذانِ يَدْرُسَانِ الشَّرِيعَة = datang dua mahasiswa yang belajar Syari’ah جَاءَتِ الطَّالِبَتَانِ الَّتَانِ تَدْرُسَانِ الشَّرِيعَة= datang dua mahasiswi yang belajar Syari’ah Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Jamak maka: * الَّذِيْ menjadi: الَّذِيْنَ sedangkan: الَّتِيْ menjadi: اللاَّتِيْ/اللاَّئِيْ = جَاءَ الطُّلَّابُ الَّذِينَ يَدْرُسُونَ الشَّرِيعَةdatang mahasiswa-mahasiswa yang belajar Syari’ah جَاءَتِ الطَّالِبَاتُ اللَّاتِي يَدْرُسْنَ الشَّرِيعَة= datang mahasiswi-mahasiswi yang belajar Syari’ah.
Label:Artikel
KAMPUS

Tuesday, May 6, 2014
Bentuk-Bentuk lembaga sosial dan pranata sosial dalam masyarakat
BENTUK-BENTUK LEMBAGA SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT A.LEMBAGA SOSIAL 1.Pengertian Lembaga Sosial Pengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat.. Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Istilah lain yang digunakan adalah bangunan sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan susunan institusi tersebut. 2.Perkembangan Lembaga Sosial Terbentuknya lembaga sosial bermula dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai paduan bertingkah laku. Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat secara sadar. Contoh: Dahulu di dalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan. Akan tetapi, lama-kelamaan terjadi kebiasaan bahwa perantara tersebut harus mendapat bagiannya, di mana sekaligus ditetapkan siapa yang menanggung itu, yaitu pembeli ataukah penjual. Sejumlah norma-norma ini kemudian disebut sebagai lembaga sosial. Namun, tidak semua norma-norma yang ada dalam masyarakat merupakan lembaga sosial karena untuk menjadi sebuah lembaga sosial sekumpulan norma mengalami proses yang panjang. Menurut Robert M.Z. Lawang proses tersebut dinamakan pelembagaan atau institutionalized, yaitu proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana suatu polaperilaku yang mapan itu terjadi.[6] Dengan kata lain, pelembagaan adalah suatu proses berjalan dan terujinya sebuah kebiasaan dalam masyarakat menjadi institusi/ lembaga yang akhirnya harus menjadi paduan dalam kehidupan bersama. 4.Ciri dan Karakter Meskipun lembaga sosial merupakan suatu konsep yang abstrak, ia memiliki sejumlah ciri dan karakter yang dapat dikenali. Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan sebagai berikut. Lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya.Ia terdiri atas kebiasaan-kebiasaan, tata kelakukan, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang tergabung dalam suatu unit yang fungsional. 1. Lembaga sosial juga dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu. Oleh karena lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berkisar pada kebutuhan pokok, maka sudah sewajarnya apabila terus dipelihara dan dibakukan. 2. Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga lembaga perkawinan, perbankan,agama, dan lain- lain. 3. Terdapat alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga sosial. Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta masjid, gereja, pura, danwihara untuk lembaga agama. 4. Lembaga sosial biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambar tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk sekolah. 5. Lembaga sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain. Sebagai contoh, izin kawin dan hukum perkawinan untuk lembaga perkawinan. Sedangkan seorang ahli sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial. Menurutnya terdapat sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial sebagai berikut. 1. Setiap lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat. 2. Setiap lembaga sosial mempunyai nilai pokok yang bersumber dari anggotanya. 3. Dalam lembaga sosial ada pola-pola perilaku permanen menjadi bagian tradisi kebudayaan yang ada dan ini disadari anggotanya. 4. Ada saling ketergantungan antarlembaga sosial di masyarakat, perubahan lembaga sosial satu berakibat pada perubahan lembaga sosial yang lain. 5. Meskipun antarlembaga sosial saling bergantung, masing-masing lembaga sosial disusun dan di- organisasi secara sempurna di sekitar rangkaian pola, norma, nilai, dan perilaku yang diharapkan. 6. Ide-ide lembaga sosial pada umumnya diterima oleh mayoritas anggota masyarakat, terlepas dari turut tidaknya mereka berpartisipasi. 7. Suatu lembaga sosial mempunyai bentuk tata krama perilaku. 8. Setiap lembaga sosial mempunyai simbol-simbol kebudayaan tertentu. 9. Suatu lembaga sosial mempunyai ideologi sebagai dasar atau orientasi kelompoknya. B. Pranata Sosial 1. Pengertian dan Fungsi Pranata Sosial Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat.Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan, di antaranya adalah Soerjono Soekanto. Lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma (sistem norma) dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Secara umum, pranata sosial mempunyai beberapa fungsi.Berikut ini fungsi-fungsi pranata sosial. a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah laku dan bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan. b. Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat. c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya. Selain fungsi umum tersebut, pranata sosial memiliki dua fungsi besar yaitu fungsi manifes (nyata) dan fungsi laten (terselubung). a. Fungsi manifes adalah fungsi pranata sosial yang nyata, tampak, disadari dan menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi reproduksi yaitu mengatur hubugnan seksual untuk dapat melahirkan keturunan. b. Fungsi laten adalah fungsi pranata sosial yang tidak tampak, tidak disadari dan tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi laten dalam pewarisan gelar atau sebagai pengendali sosial dari perilaku menyimpang. 2. Ciri-Ciri Pranata Sosial Meskipun pranata sosial merupakan sistem norma, tetapi pranata sosial yang ada di masyarakat memiliki ciri serta kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan norma sosial. Adapun ciri-ciri atau karakteristik pranata sosial adalah meliputi hal-hal berikut ini. a. Memiliki Lambang-Lambang/Simbol Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang atau simbol-simbol yang ter-wujud dalam tulisan, gambar yang memiliki makna serta menggambarkan tujuan dan fungsi pranata yang bersangkutan.Contoh cincin pernikahan sebagai simbol dalam pranata keluarga, burung garuda merupakan simbol dari pranta politik negara Indonesia. b . Memiliki Tata Tertib dan Tradisi Pranata sosial memiliki aturan-aturan yang menjadi tata tertib serta tradisi-tradisi baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang akan menjadi acuan serta pedoman bagi setiap anggota masyarakat yang ada di dalamnya. Contohnya dalam pranata keluarga seorang anak wajib bersikap hormat kepada orang tua, namun tidak ada aturan tertulis yang baku tentang deskripsi sikap tersebut. Sementara itu dalam pranata pendidikan ada aturan-aturan tertulis yang wajib dipatuhi semua warga sekolah yang tertuang dalam tata tertib sekolah. c . Memiliki Satu atau Beberapa Tujuan Pranata sosial mempunyai tujuan yang disepakati bersama oleh anggota masyarakat.Tujuan pranata sosial kadang tidak sejalan dengan fungsinya secara keseluruhan. Contoh: Pranata ekonomi, antara lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. d . Memiliki Nilai Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku dari sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai apa yang baik dan apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pranata sosial terdiri atas adat istiadat, tradisi atau kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lain yang secara langsung maupun tidak langsung bergabung dalam suatu fungsi, sehingga pranata sosial tersebut mempunyai makna atau nilai di dalam masyarakat tersebut. Contoh tradisi dan kebiasaan dalam pranata keluarga adalah sikap menghormati atau sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua. e . Memiliki Usia Lebih Lama (Tingkat Kekekalan Tertentu) Pranata sosial pada umumnya memiliki umur lebih lama daripada umur manusia.Pranata sosial pada umumnya tidak mudah berganti atau berubah.Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pranata sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pranata sosial yang telah diterima akan melembaga pada setiap diri anggota masyarakat dalam jangka waktu relatif lama sehingga dapat di-tentukan memiliki tingkat kekekalan tertentu. Contohnya tradisi silaturahmi pada waktu hari raya lebaran, merupakan tradisi turun temurun dari dulu hingga sekarang. f . Memiliki Alat Kelengkapan Pranata sosial dan memiliki sarana dan prasarana yang digunakan untuk mencapai tujuan.Misalnya mesin produksi pada sebuah pabrik merupakan sarana dalam pranata ekonomi untuk menghasilkan barang. 4. Macam-Macam Pranata Pranata sosial pada dasarnya adalah sistem norma yang mengatur segala tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat. Seperti yang telah dijelaskan di depan, pranata sosial di masyarakat mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi pranata tersebut terwujud dalam setiap macam pranata yang ada di masyarakat. Adapun macam-macam pranata sosial yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, antara lain pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi, pranata pendidikan, dan pranata politik. a. Pranata Keluarga Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yang meliputi lingkungan keluarga dan kerabat.Pembentukan watak dan perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pranata keluarga yang dialami dan diterapkannya sejak kecil.Bagi masyarakat, pranata keluarga berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat. b . Pranata Agama Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta mencakup pula tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antarmanusia dan antara manusia dengan lingkungannya.Jika dilihat dari sudut pandang sosiologi, agama memiliki arti yang lebih luas, karena mencakup juga aliran kepercayaan (animisme atau dinamisme) yang sebenarnya berbeda dengan agama. c . Pranata Ekonomi Secara umum, ekonomi diartikan sebagai cabang ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang serta kekayaan (seperti halnya keuangan, perindustrian, dan perdagangan).Dalam hal ini, ekonomi diartikan sebagai tata tindakan dalam memanfaatkan uang, tenaga, waktu, atau barang-barang berharga lainnya. d . Pranata Pendidikan Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan. Di Indonesia, pendidikan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal). Pada perkembangannya, ada beberapa ahli sosiologi yang menambahkan satu golongan pendidikan lagi, yaitu pendidikan yang diperoleh melalui pengalaman atau kehidupan sehari-hari (pendidikan informal). e . Pranata Politik Politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan, meliputi segala urusan dan tindakan atau kebijakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Di dalam hal ini, yang dimaksud politik adalah semua usaha dan aktivitas manusia dalam rangka memperoleh, menjalankan, dan mempertahankan kekuasaan dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan negara. Pranata politik adalah serangkaian peraturan, baik tertulis ataupun tidak tertulis yang berfungsi mengatur semua aktivitas politik dalam masyarakat atau negara. Di Indonesia, pranata politik tersusun secara hierarki, berikut ini. a) Pancasila b) Undang-Undang Dasar 1945 c) Ketetapan MPR d) Undang-Undang e) Peraturan Pemerintah f) Keputusan Presiden g) Keputusan Menteri h) Peraturan Daerah Pranata-pranata tersebut diciptakan masyarakat Indonesia sesuai dengan jenjang kewenangannya masing-masing, dan dimaksudkan untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara.
Label:Artikel
KAMPUS

Subscribe to:
Posts (Atom)